JAKARTA - Lonjakan mobilitas masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru selalu berdampak langsung pada kebutuhan energi nasional. Perjalanan mudik, wisata, hingga meningkatnya aktivitas rumah tangga membuat konsumsi bahan bakar dan energi lain mengalami pergeseran dibanding hari normal.
Mengantisipasi hal tersebut, PT Pertamina Patra Niaga telah menyiapkan proyeksi sekaligus strategi pengamanan pasokan selama periode libur akhir tahun 2025/2026.
PT Pertamina Patra Niaga memprediksi konsumsi bahan bakar minyak (BBM), khususnya jenis gasolin, akan mengalami peningkatan signifikan selama libur Natal dan Tahun Baru. Kenaikan tersebut dipicu oleh meningkatnya mobilitas masyarakat yang melakukan perjalanan jarak jauh maupun aktivitas wisata di berbagai daerah.
Proyeksi Kenaikan Konsumsi Energi Libur Akhir Tahun
Vice President Retail Business Support Pertamina Patra Niaga, Beny Harto Wijaya, menyampaikan bahwa konsumsi gasolin selama periode libur Nataru diperkirakan naik sebesar 3,2% dibandingkan kebutuhan harian normal. Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya penggunaan kendaraan pribadi serta pergerakan masyarakat menuju destinasi wisata.
“Konsumsi gasolin kami prediksi meningkat sebesar 3,2% dari kebutuhan normal harian. Kemudian untuk gas oil dalam prediksinya mengalami penurunan sekitar 7,6% karena berkurangnya aktivitas industri di akhir tahun,” ujar Beny dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (22/12/2025).
Di sisi lain, konsumsi gas oil justru diperkirakan mengalami penurunan. Berkurangnya aktivitas industri selama libur panjang akhir tahun menjadi faktor utama yang menekan kebutuhan jenis BBM tersebut. Pola ini dinilai konsisten dengan tren konsumsi energi pada periode libur panjang sebelumnya.
Selain gasolin dan gas oil, Pertamina juga memproyeksikan adanya peningkatan konsumsi pada jenis energi lain yang berkaitan dengan transportasi dan kebutuhan rumah tangga.
Avtur dan LPG Ikut Mengalami Peningkatan
Tak hanya BBM untuk kendaraan darat, konsumsi bahan bakar pesawat atau avtur juga diperkirakan mengalami kenaikan. Pertamina Patra Niaga mencatat, penggunaan avtur selama libur Nataru diproyeksikan meningkat sekitar 5,2%.
Kenaikan ini sejalan dengan meningkatnya jumlah penerbangan, baik domestik maupun internasional, yang melayani arus mudik dan wisata akhir tahun. Bandara-bandara utama diprediksi akan mengalami lonjakan pergerakan penumpang selama periode tersebut.
Sementara itu, kebutuhan LPG juga diperkirakan meningkat sekitar 7,2%. Peningkatan konsumsi LPG umumnya dipicu oleh bertambahnya aktivitas memasak di rumah tangga serta usaha kecil, terutama di daerah tujuan wisata.
Untuk kerosin atau minyak tanah, Pertamina memproyeksikan kenaikan sekitar 4,3%. Kebutuhan ini banyak digunakan untuk aktivitas rumah tangga di wilayah tertentu serta mendukung sektor pariwisata, khususnya di daerah yang masih memanfaatkan minyak tanah sebagai sumber energi.
Dengan berbagai potensi kenaikan tersebut, Pertamina memastikan kesiapan stok energi nasional tetap dalam kondisi aman.
Jaminan Stok dan Pemantauan Terpadu
Beny menegaskan bahwa stok BBM dan energi nasional berada di atas level normal untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan selama libur Nataru. Pengawasan dilakukan secara real time melalui Command Center Satuan Tugas Natal dan Tahun Baru.
“Untuk stok nasional pastikan aman di atas level normal, dengan monitoring real time melalui Command Center Satgas Nataru,” tambah Beny.
Pemantauan ini dilakukan secara terintegrasi untuk memastikan distribusi energi berjalan lancar, terutama di wilayah-wilayah dengan potensi lonjakan konsumsi tinggi. Langkah ini menjadi bagian dari upaya Pertamina dalam menjaga keandalan pasokan selama periode libur panjang.
Selain menjaga ketersediaan stok, Pertamina juga memperkuat kesiapan infrastruktur penyaluran BBM dan LPG di seluruh Indonesia.
SPBU Siaga dan Layanan Tambahan di Jalur Padat
Untuk mendukung kelancaran distribusi BBM, Pertamina Patra Niaga menyiagakan 1.866 SPBU yang beroperasi selama 24 jam di seluruh Indonesia. SPBU siaga ini disiapkan khusus untuk memenuhi kebutuhan pemudik dan wisatawan selama periode libur Nataru.
“Pertamina menyiagakan 1.866 SPBU siaga 24 jam di seluruh Indonesia untuk memenuhi kebutuhan BBM pemudik. Selain itu, 6.231 agen LPG Siaga disiapkan untuk memastikan ketersediaan LPG bagi rumah tangga dan usaha kecil,” ungkap Beny.
Selain SPBU dan agen LPG, Pertamina juga menyiapkan fasilitas tambahan di jalur-jalur rawan kepadatan. Sebanyak 70 unit modular dan 48 tenda kemasan disiagakan di 50 titik lokasi yang tidak tersedia SPBU maupun di jalur wisata populer.
Fasilitas ini bertujuan untuk mendekatkan layanan BBM kepada masyarakat, khususnya di lokasi-lokasi dengan lonjakan kendaraan yang signifikan. Dengan berbagai langkah tersebut, Pertamina berharap distribusi energi selama libur Nataru dapat berjalan aman, lancar, dan tanpa hambatan berarti.